Jumat, 21 Maret 2008

Bio Etanol dari Singkong


Malang, Kompas - Setelah tetes tebu, etanol sebagai campuran untuk bahan bakar alternatif biopremium akan dikembangkan dari bahan baku singkong.
"Diharapkan, produksi etanol dari singkong ini sudah bisa dimulai pada tahun 2007 mendatang," kata Presiden Direktur PT Molindo Raya Industrial Sandoyo Rustanto, Selasa (15/8).
Untuk kebutuhan ini, Sandoyo mengatakan, pihaknya saat ini tengah mencari daerah Jawa Timur yang potensial untuk memasok singkong.
Selain tetes tebu, Sandoyo mengatakan, komoditas lain yang dapat menjadi bahan baku etanol adalah singkong dan jagung. Namun, singkong lebih menarik untuk dilirik karena memiliki harga jual yang lebih murah di tingkatan petani.
Sandoyo mengatakan, etanol dari singkong ini dimungkinkan akan digenjot hingga menghasilkan volume produksi yang sama dengan etanol dari tetes, yaitu 50.000 kiloliter per tahun.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang Ekanto Selar mengatakan bahwa Kabupaten Malang sendiri memiliki potensi lahan kering seluas 113.000 hektar. Dari luas tersebut, sebanyak 32.278 hektar kini telah ditanami tebu, 20.000 merupakan lahan kosong yang belum ditanami, dan sekitar 60.000 hektar sisanya ditanami tanaman tahunan lain seperti singkong, jagung, dan jarak.
"Dengan potensi pertanian yang ada tersebut, pada dasarnya kami siap untuk mendukung suplai bahan baku untuk pengembangan bahan bakar alternatif," tuturnya.
Namun, menurut Ekanto, produksi etanol di Kabupaten Malang dirasakan lebih baik memakai tetes tebu. Pasalnya, produksi tebu tiap tahun selalu berlimpah ruah. Terbukti, masa giling tahun 2005 berjalan hingga 226 hari, melebihi masa giling ideal yang seharusnya berjalan 180-200 hari. (EGI) Sumber kompas 16 Agustus 2006

Tidak ada komentar: